Follow us on:

Hamas: Tidak Ada Bukti Warga Gaza Terlibat Serangan di Sinai

JALUR GAZA (voa-islam.com) - Penguasa Jalur Gaza, Hamas pada hari Ahad menegaskan bahwa sejauh ini, tidak ada bukti seorang warga Palestina pun yang terlibat dalam serangan mematikan terhadap tentara Mesir di Sinai utara yang menyebabkan 16 orang tewas.

"Sampai saat ini, baik badan keamanan Palestina maupun Mesir tidak memiliki bukti 

bahwa pihak di Gaza mendukung atau mengeksekusi serangan itu," kata pejabat senior Hamas Salah al-Bardawil.

"Mesir tidak memberikan pemerintah Gaza dengan tuduhan apapun atau memberikan informasi tentang keterlibatan warga Palestina," katanya kepada wartawan pada konferensi pers di Gaza City.

"Jika terbukti bahwa warga Palestina yang terlibat, maka langkah-langkah akan diambil," katanya, berjanji bahwa jika ada bukti terhadap siapapun dari Gaza, "kita akan menjadi yang pertama untuk mengadili para penjahat tersebut."

Dalam beberapa jam setelah serangan itu, sumber di Kairo menyatakan beberapa pria bersenjata telah memasuki Sinai melalui jaringan terowongan penyelundupan yang berjalan di bawah perbatasan Gaza, mendorong Hamas untuk mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menutup terowongan-terowongan itu.

Kairo juga memerintahkan penutupan penyeberangan perbatasan Rafah, satu-satunya pintu ke dunia luar yang tidak dikontrol oleh Israel.

Terowongan-terwongan perdagangan, yang analis memperkirakan bernilai setengah miliar dolar per tahun, membawa berbagai barang, termasuk bahan makanan, bahan bakar dan bangunan, ke dalam wilayah pesisir yang telah di bawah blokade Israel sejak tahun 2006.

Mesir mengatakan mereka ingin menghancurkan infrastruktur terowongan dalam apa banyak yang katakan akan menjadi pukulan besar bagi wilayah miskin terisolir tersebut.

"Terowongan adalah suatu cara populer untuk menembus dinding blokade kriminal ini," kata Bardawil.

"Alternatif beradab untuk terowongan tersebut adalah membuka pintu perlintasan Rafah secara resmi untuk orang dan barang. Kami yakin kepemimpinan Mesir akan bekerja pada alternatif itu dan kami berharap penutupan Rafah tidak akan bertahan terlalu lama.

"Kami menyadari bahwa Mesir dalam keadaan shock setelah serangan tersebut, tetapi orang-orang Palestina tidak harus menjadi korban atau target dari hukuman tanpa bukti." (an/ahram)





SUMBER : VOA-ISLAM.com